Mari Melanjutkan Karya Pelayanan
Sabtu dan minggu (13-14/10) di Wisma Puji, Jakarta Utara berlangsung acara rapat karya (RaKa) Dewan Paroki Harian (DPH) Gereja Salib Suci (GSS). Setiap tahunnya berlangsung acara rapat karya, namun kebetulan periode ini bersamaan dengan masa transisi DPH lama ke DPH baru.
Keputusan yang dihasilkan dari RaKa, antara lain: program karya prioritas sesuai renstra KAJ, program rutin dan non rutin bidang yang sudah tersusun dengan baik untuk persiapan berbagai karya pelayanan 2019. Ke depannya akan dilakukan finalisasi, revisi dan penyerahkan ke KAJ serat penyusunn kalender kegiatan
Claudia Anggi, sebagai sekretaris dewan berharap masa transisi bisa menjadi rentang waktu yagh cukup bagi pengurus lama memberikan pendampingan dan pengurus baru mempelajari tugas dan tanggung jawab yang akan diemban. "Semoga selalu diberikan terang Roh Kudus untuk mewujudkan karya pelayanan,“ ungkapnya.
Acara ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Romo Canisius Sigit Tridrianto, CM. Misa turut mengundang keluarga pengurus DPH. Sebab keberhasilan kepengurusan DPH tidak terlepas dari peran serta keluarga masing-masing. Dalam homilinya Romo Sigit berpesan agar Pengurus DPH yang baru agar tetap berkarya dengan semangat yang tinggi.
Saat homili Romo Sigit mempersilahkan Brata, wakil ketua Dewan untuk sharingI. Dahulu, Brata tidak menyangka ditunjuk Romo Eko Subandrio, CM untuk menjadi wakil dewan, namun menurutnya hal tersebut adalah kehendak Tuhan. "Semakin saya menerima hal-hal baru dalam hidup, semakin saya merasa Tuhan sedang melatih saya, dalam pelayanan tidak ada kompensasi langsung, namun Tuhan bekerja secara ajaib,“ ungkapnya
Semoga program kerja yang didiskusikan dapat terlaksana di kepengurusan DPH yang baru sehingga umat khususnya orang miskin dapat semakin merasakan kehadiran kasih melalui para pelayan Tuhan. (Fransel)
BERITA TERBARU
Dalam rangka mengisi waktu libur, 4 OMK Gereja Salib Suci dan 2 anggota Palapass melakukan
pendakian ke Gunung Kerinci, Jambi, Sabtu (9/6). Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta
menuju Bandara Sultan Thaha di Jambi. Dilanjutkan menempuh perjalanan darat selama 8 jam menuju
Paroki Kayu Aro, Jambi. Mereka bermalam di paroki tersebut.
Sabar Senanti: Tumpukan Sampah Penyubur Tanah
Tumpukan sampah masih menjadi masalah hampir di seluruh bagian dunia. Di Jakarta, sampah organik masih menduduki peringkat pertama, sebagai sampah yang paling sering dihasilkan warga (53,75% dari seluruh sampah). Untuk mengatasi hal itu, berbagai alternatif pengolahan sampah mulai didengungkan para pegiat lingkungan hidup. Salah satu di antaranya adalah komunitas Pecinta Alam Paroki Salib Suci (Palapass).