top of page

 ENSIKLIK LAUDATO SI

Tentang Perawatan Rumah Kita Bersama

Unbenannt.png

Merupakan ensiklik terbaru Paus Fransiskus, yang secara khusus berbicara tentang ekologi. Ensiklik ini lahir dari keprihatinan Gereja atas alam ciptaan yang semakin rusak akibat ulah manusia. Alih-alih menjaga dan merawatnya, manusia justru semakin hari semakin merusak alam dalam berbagai bentuknya, tanpa kendali. Alam ciptaan Tuhan menangis. Kesemena-menaan yang didorong oleh sikap rakus dan serakah harus dihentikan. Manusia harus ambil bagian secara nyata dalam pelestarian alam dan lingkungan, yang merupakan anugerah Tuhan bagi kita, sekaligus titipan anak-cucu kita. Laudato Si’ edisi Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Pastor Prof. Dr. Martin Harun OFM, bersumber dari edisi Bahasa Prancis. Proses penerjemahan sampai peluncurannya memakan waktu 2 bulan penuh. Selasa, 1 September, bertepatan dengan Hari Doa Sedunia untuk Peduli Ciptaan, Laudato Si’ edisi bahasa Indonesia diluncurkan dalam misa khusus di Gedung OBOR, Lantai 6. Berikut kutipan bagian awal dari Ensiklik ini: “LAUDATO SI ‘, mi’ Signore”, “Terpujilah Engkau, Tuhanku”. Dalam nyanyian yang indah ini, Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan kita bahwa rumah kita bersama bagaikan saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan seperti ibu yang jelita yang menyambut kita dengan tangan terbuka. “Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari kami, Ibu Pertiwi, yang menopang dan mengasuh kami, dan menumbuhkan berbagai buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rerumputan”. Saudari ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya, karena tanpa tanggung jawab kita menggunakan dan menyalahgunakan kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Kita bahkan berpikir bahwa kitalah pemilik dan penguasa yang berhak untuk menjarahnya. Kekerasan yang ada dalam hati kita yang terluka oleh dosa, tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada tanah, air, udara dan pada semua bentuk kehidupan. Oleh karena itu bumi, terbebani dan hancur, termasuk kaum miskin yang paling ditinggalkan dan dilecehkan oleh kita. Ia “mengeluh dalam rasa sakit bersalin” (Roma 8:22). Kita lupa bahwa kita sendiri dibentuk dari debu tanah (Kejadian 2: 7); tubuh kita tersusun dari partikel-partikel bumi, kita menghirup udaranya dan dihidupkan serta disegarkan oleh airnya

Sumber :
1. https://obormedia.com/

2. http://www.vatican.va/

3. Kata pengantar diatas sesuai dengan https://obormedia.com/2016/02/18/laudato-si/

  • Facebook Social Icon
  • Instagram Social Icon
  • Google+ Social Icon
BERITA TERBARU

Tim Aksi Bantuan Membagikan Sembako

Tidak dipungkiri, pandemi corona menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Menyikapi hal itu, Keuskupan Agung Jakarta mengimbau gereja-gereja Katolik yang berada di bawah naungannya untuk membentuk Tim Aksi Bantuan (TAB).

 

TAB memiliki tugas pokok, yakni mengkoordinasikan, mengelola, dan melaksanakan aksi bantuan terhadap umat pra-sejahtera di paroki selama pandemi Covid-19. TAB terdiri dari DPH, Seksi Kesehatan, Seksi PSE, OMK, Wilayah, Lingkungan, dan Komunitas-komunitas paroki. Masa tugas TAB ditetapkan selama 3 bulan, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.

PSE Membagikan Sembako

Minggu (22/3) Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Cilincing membagikan 120 paket sembako kepada umat pra sejahtera yang ada di wilayah 1-12. Paket sembako tersebut berisi beras, minyak sayur, gula, dan mi instan.

 

Pembagian sembako rutin itu terpaksa dilakukan di tengah maraknya wabah Corona yang melanda negeri ini. Bukannya tidak mengindahkan peraturan pemerintah, PSE tetap menjalankan program tersebut mengingat keadaan umat pra sejahtera yang membutuhkan bantuan.

Setiap tiga bulan sekali WKRI Salib Suci bekerja sama dengan PMI Jakarta Utara mengadakan donor darah. Minggu (2/2), kegiatan donor darah kembali dilakukan. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membantu ketersediaan darah di PMI sekaligus mengajak umat untuk hidup sehat. Donor darah yang dilakukan hari itu diikuti 47 orang.

Merayakan valentine tidak melulu dengan memberikan cokelat kepada kekasih. OMK Wilayah 1, 5, dan 11 mengajak para OMK Salib Suci merayakan valentine dengan cara yang berbeda. Usai mengikuti Ekaristi Kaum Muda (EKM), Sabtu (15/2), mereka menggelar talkshow bertema “Pacaran Sehat: Romantis yang Logis”, di Ruang Lazaris, GKP, Paroki Cilincing.

Seluruh pengurus OMK Wilayah dan Lingkungan Paroki Cilincing mengikuti pembekalan OMK yang bertema “Make Kindness a Habit”, di GKP, Jumat-Sabtu (31/1-1/2).

Dalam rangka memperingati Hari Orang Sakit Sedunia yang jatuh pada 11 Februari lalu, Gereja Salib Suci, Paroki Cilincing (Sie Kesehatan, HAAK, Sie Sosial, WKRI PDKK) bersama PDPKK St. Lukas, BPK-PKK KAJ, Perduki, PDGI, dan Noto menggelar Bakti Sosial Kesehatan Umum, di GKP, Minggu (23/2).

Please reload

bottom of page